Pacar Ku Hipersex


517
325 shares, 517 points

Sebut saja namaku Denis, usiaku saat ini 28 tahun. Saat aku kuliah dulu di Solo dan aku punya pacar bernama Yola. Anaknya begitu lugu dan baik hati.

Tapi dibalik keluguan itu nafsu sexnya besar sekali dan benar-benar hypersex !

Hampir tiap minggu aku main ke kost Yola. Tetapi Kost dia punya aturan yang cukup ketat sebagai kostan putri. walaupun ketat tetap saja boleh masuk ke kamarnya dengan catatan pintu tidak boleh ditutup rapat-rapat.

Kebetulan pada hari libur aku bermain di kostannya, sekitar pukul 12.00 siang. Maka waktu itu aku manfaatkan dengan baik untuk mencumbu dirinya, aku gerayangi sekujur tubuhnya dari ujung rambut sampai ujung kakinya hingga tidak ada yang tersisa.

Kebetulan tempat tidurnya tepat di belakang pintu kamar. Tak terasa waktu udah menunjukan jam 1 siang, terpaksa aku hentikan permainan yg tanggung itu. Dan dengan berat hati kami berbenah ruangan yang udah seperti kapal pecah!

“Mas Denis ke kosannya Agus ya?” tanya dia sambil membetulkan kancing bajunya.

“Iya, mau ikut gak?” tanyaku.

“Malas ah.. Panas Mas!” Kami saling pandang seolah tidak terima dengan perpisahaan yang sesaat itu.

“Gimana kalau kita tidur disini saja” bisiknya kepadaku.

“Terus?”

“Ya, kita kunci aja kamar dari dalam, biar Ibu kost gak tahu! anggap aja aku lagi tidur pulas kan jadi beres toh?”

“Ha.. Gila kamu beb!” kataku pendek.

“Mas Denis kan capek baru dari rumah, ntar di kost mas Agus juga gak bakalan bisa istirahat, paling juga bengong di sana!”

Aku terdiam sejenak, “benar juga ya..” pikirku

“Benar nih beb, aku takut sama Ibu kost?” ucapku

“udah jangan takut, itu semua bisa di atur”ucap yola yang menjadi pacar idamanku.

“Okelah, tapi ntar aku ke kamar mandi sebentar” ucapku polos untuk mencuci muka.

Sepulang dari kamar mandi kulihat Yola udah ganti pakaian tidur saja dengan lengan terlihat mulus dan seksi.

“Aku tutup pintunya ya Mas..” ucap Yola

“Hmmm.. Boleh deh..” Lalu kubaringkan badanku di kasur yang empuk itu, dan dia berada di sampingku sambil memelukku seolah gak mau kehilangan.

“Aduh..” tiba-tiba aja dia bergumam.

“Ada apa beb?”

“Kurang ajar nih semut gigit paha aku beb” ujarnya sambil mengangkat dasternya. Tuh kan Mas, jadi merah.. Emang kurang ajar semut itu!” ucap Yolanda manja

“Sini aku cium biar sembuh beb..” jawabku layaknya pahlawan.

Aku usap paha itu dengan lembut beberapa kali, dan aku cium juga paha itu. “iiihh geli Mas..” Suara Yola terdengar merdu.

“Geli apa enak beb?” bisikku, sambil tanganku mulai menggerayangi buah dadanya. Tetapi dia diam saja, tanganku mulai kuselipkan dibalik bajunya dan menggerayangi pentilnya yang sudah mulai mengeras.

Sementara tangan kiriku mulai menyelinap dibalik celana dalamnya dan kugesek gesekkan pada bibir memeknya yang masih legit dan rapat itu.

Ku angkat dasternya keatas sehingga terlihat jelaslah gundukan bibir memeknya di balik celana dalam tersebut.

Sekali lagi dia hanya terdiam saja !!!

Sedikit demi sedikit mulai aku tarik celana dalamnya ke bawah. “Ayo terus buka celana aku beb” celetuknya seperti itu.

Dalam sekejap saja sudah aku telanjangi dia, terlihat betapa mulusnya gundukan bibir memeknya yang dari tadi hanya aku pegangi saja. Tanpa banyak acara lagi aku juga ikut telanjang.

Aku gesek-gesekkan kontolku ke memeknya lagi dengan ujung kontolku. Nikmat rasanya, tapi aku tak berpikir yang lain cukup dengan menggesek-gesekan saja. Sambil bercanda dia bilang, “Yaeelah gesek-gesek doang, masukin dong Mas”.

“Gila kamu beb..”ucapku

“Hahaha Takut ya, Emang kenapa takut sib beb?”tanya Yola

“Hmmm… Ngak takut apa-apaan sih” balasku tersenyum ringan

“Cobain aja beb..” ucapnya mengajakku memulai permain.

Aku tahu dia cuma bercanda karena selama ini kami pacaran memang sangat berhati-hati. Tapi dia terus mengejekku. Dan akhirnya tergoda juga aku atas bentuk bibir memeknya yang masih sempit itu.

Lalu aku masukkan kepala kontolku sebagian ke dalam lubang memeknya, yang jelas memeknya itu sudah basah kuyup dengan lendir-lendir kenikmatan.

Begitu kontolku sudah masuk setengah, tiba-tiba dia berkata “Mas jangan.. Ingat ya.. Jangan..Jangan” katanya

“Kenapa.. Kamu sakit ya beb..” tanyaku

“Jangan Mas, keluarkan dulu pelan-pelan” pintanya.

Tak peduli dengan ucapannya, aku sodok lagi sebagian penisku ke dalam lubang memeknya, dan dia berkata lagi”mulai nakal ya ? ucap Yola

“Habis ditantang sih..” sambil dia mencium lembut bibirku, aku balas dengan lembut juga dan kami saling berpelukkan erat.

Sangking enaknya cipokan dengan bibir dia, dia pun memejamkan matanya dengan pasrah. Maka Aku semakin rakus melahapnya dan dia mengeluarkan suara desahan yang sangat kecil di telingaku. “Ukhhhh.. Enak Mas”

Walaupun kami saling cipokan, tetapi dia lupa bahwa kontolku masih menancap di bagian memeknya, yang begitu aku goyangkan memek itu dia mengeluarkan suara lagi”Aaahhhh… Hmmm… Pelan-pelan sedikit ya Mas” pintanya.

Tanganku yang masih kosong, mencoba meremas buah dadanya, dia terlihat merem melek merasakan nikmatnya kontolku dan remasan dari tanganku itu.

Aku coba kencangkan gerakan kontolku menyerang memeknya, maka terdengar lagi desahannya yang ntah itu kesakitan atau keenakan.”Hmmm… Ahhh… Ahhh…Ssssshhhh”seperti itu yang aku dengar dari mulutnya.

Tak jelas berapa lama kami bercinta di dalam kamar itu, akan tetapi aku hanya ingat aku sudah mulai di ambang ujung orgasme, maka aku menanyakan sesuatu kepada Yola.

Beb… aku udah di ujung nih, keluarin dimana yah ? tanyaku sambil tersenyum

Di luar aja beb ! jawab yola singkat

Hmmmmm… gimana kalau di dalam aja beb? tanyaku memohon

Adduuuh jangan beb, ntar aku cepat hamil lho.

Ya udah aku cabut ya… !

Begitu penis itu tercabut langsung aku arahkan ke bagian bibir memeknya yang masih rapat, Croott.. Crooot.. Crooott…” tersembur semua air maniku ke bagian bibirnya. Setelah itu dia mengambil tisue untuk mengelap bibir mekinya tersebut.

Aduuuh beb, banyak banget ini air nya” ucapnya sambil mengelap

Iya sih, berarti aku lagi subur tuh beb.

Nah, untung aja di luarkan, coba kalau di dalam bisa-bisa aku hamil tuh beb” ucap Yolan tersenyum

Puas dengan permainan sex siang itu, aku kembali membuka pintu tersebut agat tidak terjadi kesalah pahaman sama ibu kost, dan ternyata sampai sore hari tidak ada kabar buruk bagi kami berdua.

Karena aku sudah kecapean, maka aku pamit kepada Yolanda untuk meninggalkannya sebentar, sebab aku mau mandi dahulu di rumahku. dan akan kembali lagi menjamahnya di malam hari.

Beb, aku pergi dulu ya, sini kiss bye dulu” ucapku

Dan kami cipokan sebentar untuk menghilangkan rasa penasaran hawa nafsu kami.

Oke, udah ya beb, pergi dulu ya, bye…. bye… ! ucapku


Like it? Share with your friends!

517
325 shares, 517 points

What's Your Reaction?

hate hate
0
hate
confused confused
0
confused
fail fail
0
fail
fun fun
0
fun
geeky geeky
0
geeky
love love
0
love
lol lol
0
lol
omg omg
0
omg
win win
0
win
Cerita Dewasa

error: Content is protected !!